Apa kabar sastra anak? Kiranya pertanyaan tersebut pantas dijadikan pemantik sekaligus pijakan dalam menulis buku ini. Keberadaan sastra anak di negeri ini tampaknya tersisihkan atau bahkan mungkin kalah pamor dengan sastra remaja dan dewasa. Inilah yang menjadikan alasan buku ini layak ditulis. Buku ini menjadi sebuah referensi sekaligus “refleksi” terhadap kelupaan kita semua dengan sastra anak. Sebenarnya sastra anak memegang peranan penting dalam upaya menumbuhkan minat baca dan gerakan literasi yang sedang dikampanyekan dimana-mana. Sastra anak dapat menjadi pengisi “ruang” kosong yang dimiliki oleh anak-anak. Mengapa demikian? Anak-anak pada dasarnya adalah para pembelajar yang sedang berjuang menemukan pola bagi kehidupannya. Melalui sastra anak kita diajak untuk mampu saling bertukar simbol dengan anak-anak. Dunia simbol adalah hal yang menyenangkan bagi anak-anak.